Sang Ketua Penyihir Antonidas mencurigai bahwa wabah kematian adalah penyakit yang diciptakan secara sihir, maka dia mengirim pengikutnya Jaina Proudmoore ke daerah utara untuk menyelidikinya. Dirinya ditemani oleh Pangeran Arthas Menethil, anak tunggal dari Raja Terenas. Jaina dan Arthas memburu dan membunuh pelayan Sang Lich King, Kel'Thuzad, tapi kematiannya tidak menghentikan bangkitan pasukan Scourge. Ketika peperangan melawan pasukan Scourge mulai terjadi, sang Pangeran mulai kehilangan keyakinannya dan bingung.
Bergabung dengan Paladin Legendaris Uther The Lightbringer, Arthas dan Jaina terlambat tiba di gerbang Stratholme untuk menghentikan penyebaran wabah kematian. Arthas sadar bahwa penduduk yang tidak bersalah akan berubah menjadi pasukan undead. Dia memerintahkan Uther untuk membakar kota dan membantai semua penduduk sebelum mereka berubah menjadi pasukan Scourge. Ketika Uther menolak, Arthas menuduhnya sebagai penghianat dan tidak mematuhi perintah dari Rajanya. Uther dan sisa pasukan berkudanya meninggalkan kota dengan kekecewaan, dan Jaina, takut dengan keputusan Arthas, juga meninggalkannya.
Putus asa dengan kehilangan rekannya, Arthas tetap melanjutkan rencananya, membantai seluruh penduduk yang tidak bersalah dan membakar setiap bangunan yang berdiri. Sesuatu hilang dari diri Arthas saat itu, dan ketika dia berjalan semakin jauh dari Stratholme, dia kehilangan sebagian besar rasa kemanusiaannya.
Sang Pangeran lalu memutuskan untuk menghentikan pasukan Scourge selamanya. Dia berhasil melacak sumber wabah kematian ke Northrend. Dengan semangat membara dan ingin membalas dendam, sang Pangeran pergi ke daratan salju bagian utara dunia.
Di Northrend Arthas secara tidak sengaja menemukan teman lamanya, Muradin Bronzebeard sang Dwarf. Muradin sedang mencari sebuah pedang legendaris yang memiliki kekuatan hebat, pedang itu bernama Frostmourne. Arthas memutuskan untuk mencari pedang itu dan menggunakannya untuk melawan pasukan Scourge. Tetapi, atas desakan Uther, Raja Terenas lalu menarik Arthas dan Pasukannya kembali. Sebelum pasukannya berhasil berlayar kembali ke rumah, Arthas secara diam-diam menyewa pembunuh bayaran untuk membakar kapalnya. Ketika pasukan Arthas tiba di pantai mereka kecewa melihat kapalnya terbakar dan Arthas memerintahkan mereka untuk memburu dan membunuh pembunuh bayaran itu.
Arthas lalu menjelajahi untuk mencari apa yang dia yakini adalah kunci untuk menyelamatkan rakyatnya. Tak lama Muradin dan Arthas berhasil menemukan Frostmourne dan membaca peringatan yang tertulis dibawahnya. Peringatan itu memperingatkan bahwa siapapun yang memiliki Frostmourne akan mendapatkan kekuatan abadi, tapi sebagai akibatnya "Ketika Pedang itu menyentuh tangan, kekuatannya akan menghancurkan jiwamu." Menghiraukan peringatan itu dan protes Muradin, Arthas bersumpah bahwa dia akan membayar apapun untuk memiliki pedang itu.
Dengan sumpah sang Pangeran, Frostmourne membebaskan dirinya dari kubah es dimana dia disimpan, dan membunuh Muradin dalam prosesnya. Arthas mengambil pedang itu, yang menghancurkan sisa kemanusiaan dalam dirinya. Sang Pangeran tidak menyangka bahwa tuan dari pedang itu adalah sang Lich King, atau mengetahui bahwa ketika diciptakan oleh Kiljeden, Frostmourne memiliki kekuatan yang diberikan untuk Ner'zhul: kekuatan untuk mencuri jiwa mahluk hidup.
Dengan Frostmourne ditangannya dan kegelapan yang tumbuh didalam hatinya, Arthas meninggalkan Northrend menuju rumahnya untuk menjawab panggilan tuan barunya.
Seluruh Lordaeron menyambut kembalinya Pangeran Arthas dari peperangan di Northrend, tapi kesenangan mereka tidak berlangsung lama. Setelah Arthas bertemu dengan Raja Terenas, mantan Paladin itu menghujamkan Frostmourne menuju jantung ayahnya. Dengan perintah sang Lich King, pangeran yang terhasut itu pergi untuk membunuh gurunya, Uther The Lightbringer, dan mengambil jasad Ke'Thuzad. Ketika Arthas telah menyelesaikan tugasnya, Ibu Kota yang pernah menjadi kebanggaan bangsa Manusia, telah berubah menjadi kota kematian dan kehancuran.
Arthas sang Death Knight lalu memerintahkan pasukan undead menuju hutan Quel'Thalas, membunuh setiap Elves yang berada dijalannya dan menghancurkan gerbang Silvermoon. Kedatangan Arthas adalah untuk menemukan Sunwell, lalu menggunakan kekuatannya untuk membangkitkan Ke'Thuzad sebagai Lich dan meninggalkan rumah para high elves menjadi reruntuhan.
Sebagai balasannya Kel'Thuzad membuka gerbang untuk mendatangkan Archimonde, salah satu panglima iblis pasukan Burning Legion. Tapi ketika Archimonde tiba, dia mengumumkan bahwa tugas sang Lich King tidak berguna dan diputuskan selesai. Ketika Archimonde mengejar tujuan pasukan Legion, Arthas pergi ke Kalimdor. Disana dia bertemu Illidan Stormrage, pemburu iblis hebat yang akan menjadi musuh terbesarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar